Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)




Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)

Soal Bimbel Jakarta Timur kali ini membahas Bangun datar yaitu kelompok bangun-bangun dua dimensi seperti segitiga, persegi, lingkaran dll.  Setiap bangun memiliki sifat-sifat dan rumus luas serta rumus kelilingnya. Berikut adalah soal-soal latihan beserta pembahasan tentang luas dan keliling bangun datar yang dipelajari di sekolah dasar. semoga dapat membantu dalam memahami dan melatih kemampuan anak dalam mengerjakan soal-soal di sekolah.



Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
segitiga


1. Panjang alas suatu segitiga adalah 12 cm dan tingginya 5 cm. Luas segitiga itu adalah...

    
Jawab:
Luas=(a x t) : 2
        =(12 x 5) : 2
        =30 cm²

2. Luas sebuah segitiga adalah 135 cm² dan panjang alasnya 18 cm. Berapakah tinggi segitiga tersebut?


Jawab:
Tinggi=2 x L : a
            =2 x 135 : 18
            =15 cm

3. Keliling segitiga ABC sama kaki adalah 60 cm. Jika AC=BC=18 cm, maka panjang AB adalah...


Jawab:
Keliling ΔABC=AB + AC + BC
jadi cara mencari pannjang salah satu sisi adalah mengurangkan keliling dengan jumlah panjang sisi yang lain.
AB=Keliling - (AC+BC)
      =60 - (18 + 18)
    =24 cm

4. Perhatikan gambar dibawah. Tentukan luas segitiga ABC !

Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Luas Segitiga
Jawab :
Luas=(a x t) : 2 
        =(11 x 12) : 2
        =66 cm²

5. Luas sebuah segitiga adalah 210 cm² sedangkan tinggi segitiga tersebut adalah 14 cm. Maka panjang alas segitiga tersebut adalah...





Jawab :
Alas=2 x L : t
        =2 x 210 : 14
        =30 cm



Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Persegi Empat dan Persegi Panjang




6. Keliling persegi ABCD adalah 48 cm, berapakah panjang sisinya?


Jawab:
Keliling persegi=4 x s, maka mencari panjang sisi persegi adalah s=keliling : 4
s=K : 4
  =48 : 4
  =12 cm

7. Berapakah luas persegi yang panjang sisinya 14 cm?


Jawab:
Luas=s x s
        =14 x 14
        =196 cm²

8. Suatu persegi panjang memiliki luas 144 cm² dan panjangnya 16 cm. Tentukan lebar persegi panjang tersebut


Jawab:
Luas=p x l, maka mencari lebar=L : p
lebar=144 : 16
          =9 cm

9. Suatu persegi panjang memiliki panjang 18 cm dan lebar 10 cm, berapakah keliling persegi panjang tersebut?


Jawab;
Keliling=2 x (p+l)
              =2 x (18+10)
              =2 x 28=56 cm

10. Suatu persegi memiliki luas 225 cm², tentukan keliling persegi tersebut!


Jawab:
Terlebih dahulu kita mencari panjang sisi persegi. Karena rumus luas=s x s, maka mencari panjang sisi persegi dengan rumus s=√L =√225=15 cm.
 Keliling=4 x s
                =4 x 15
                =60 cm



Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Belah Ketupat dan Layang-layang


11. Tentukan keliling belah ketupat yang panjang sisinya 13 cm


 Jawab:
Keliling=4 x s
              =4 x 13
              =52 cm

12. Suatu belah ketupat memiliki panjang diagonal 15 cm dan 22 cm. Berapakah luas belah ketupat tersebut?


Jawab;
Luas=d↿ x d2 : 2
          = 15 x 22 : 2
          =165 cm²

13. Perhatikan gambar disamping!
Jika panjang AC=8 cm dan BD=18 cm,
Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Layang-layang
tentukan luas layang-layang ABCD


Jawab:
Luas= d↿ x d2 : 2
          =8 x 18 : 2
          = 72 cm²

14. Jika pada gambar nomer 13 panjang AB=7 cm dan panjang AD=12 cm. Berapakah keliling layang-layang ABCD tersebut


Jawab 
Keliling=2 x (AB+AD)
              =2 x (7+12)
              =38 cm



Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)

15.  Pada gambar belah ketupat disamping, panjang AO adalah 8 cm dan DO=6 cm. Tentukanlah luas belah ketupat ABCD tersebut.


Jawab:
d↿=AC=2 x AO=16 cm
d2=BD=2 x DO=12 cm


Luas= d↿ x d2 : 2
          =16 x 12 : 2
          = 96 cm²




Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Jajaran Genjang Dan Trapesium

16. Tentukan luas jajar genjang yang panjang alasnya 19 cm dan tinggi 8 cm !


Jawab:
Luas=a x t
        =19 x 8
        =152 cm²

17. Tentukan luas trapesium yang panjang sisi sejajarnya adalah 12 cm dan 15 cm serta memiliki tinggi 8 cm.


Jawab;
Luas=(a+b) x t : 2
        =(12+ 15) x 8 : 2
        = 108 cm²

18. Luas sebuah jajar genjang adalah 187cm², jika tinggi jajar genjang ter sebut adalah 11 cm maka berapakah panjang alas jajar genjang tersebut?


Jawab:
Luas=a x t, 
maka a=Luas : t
            =187 : 11 
            =17 cm

19. Sebuah trapesium sama kaki KLMN dimana KL sejajar dengan MN memiliki panjang KL 21 cm, MN=16 cm dan  KN=LM=10 cm. berapakah keliling trapesium tersebut?


Jawab;
Keliling=KL + LM + MN + KM 
          =21 + 16 + 10 + 10
          =57 cm

20. Perhatikan gambar di bawah, tentukan luas trapesium pada gambar !


Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Trapesium

 Jawab:

Luas=(a+b) x t : 2
        =(18+ 22) x 11 : 2
        =220 cm²

Bimbel Jakarta Timur | Soal-soal Bangun Datar (Materi Sekolah Dasar)
Lingkaran



21. Tentukan keliling lingkaran yang panjang jari-jarinya 10 cm !


Jawab:
Karena nilai r bukan kelipatan 7 maka 兀 yang digunakan adalah 3,14
Keliling=2 x 兀 x r
          =2 x 3,14 x 10
          =62,8 cm

22. Diketahui sebuah lingkaran memiliki panjang diameter 21 cm, maka keliling lingkaran tersebut adalah...


Jawab:
Karena nilai d adalah kelipatan 7 maka 兀 yang digunakan adalah ²²/₇

Keliling=兀 x d
          = ²²/₇ x 21
          =66 cm


23. Suatu lingkaran mempunyai keliling 88cm, berapakah panjang diameternya?


Jawab:

Karena kelilingnya adalah kelipatan 11 maka 兀 yang digunakan adalah ²²/₇
Keliling=兀 x d, 
maka d=keliling :²²/₇   atau d=keliling x ⁷/₂₂
         d=88 x ⁷/₂₂
         d=28 cm

24. Tentukan luas lingkaran yang panjang diameternya 8 cm


Jawab:
Luas=¼ x 兀 x d²
        =¼ x 3,14 x 8²
        =50,24 cm²

25. Tentukan luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 14 cm

Jawab:
Luas= 兀 x r²
        =²²/₇ x 14²

        =616 cm²

https://www.radarhot.com/2017/08/soal-soal-bangun-datar-materi-sekolah.html

on Jumat, 02 Agustus 2024 | , , | A comment?

Manfaat Madu Dalam Pandangan Islam Dan Ilmu Pengetahuan



Manfaat  Madu Dalam Pandangan Islam Dan Ilmu Pengetahuan

Dalam Manfaat  Madu Dalam Pandangan Islam Dan Ilmu Pengetahuan Bimbel Jakarta Timur mencoba menjelaskan tentang manfaat madu baik secara hadist shahih, Al Qur'an maupun secara Sains, Al Qur'an bagi muslim bukan hanya pegangan hidup dan sumber ilmu agama, namun juga untuk acuan ilmu pengetahuan. Banyak ayat dalam Al Qur'an yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan astronomi, biologi dan lainnya. Ilmuwan-ilmuwan muslim banyak memperdalam dan meneliti berdasarkan pengetahuan yang didapatnya dari Al Qur'an maupun hadist yang shahih.


Madu dalam Al Qur'an dan Hadits



Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memuliakan madu dengan menjadikannya minuman untuk penduduk surga, “Dan sungai-sungai dari madu yang disaring. Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka….” 
[QS. Muhammad: 15].


Madu dan lebah memiliki keistimewaan yang luar biasa sehingga tercantum dalam surat tersendiri di dalam Al-Quran, yaitu surah An Nahl (16) yang berarti lebah. Lebah adalah mahluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia.

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia." [QS. An-Nahl : 68]

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69]

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa produk lebah yang dapat dijadikan obat tidak terbatas hanya pada madu saja. Produk perlebahan selain madu dapat berupa royal jelly, tepung sari (bee pollen) dan propolis lebah.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam telah mengajarkan penggunaan madu dalam pengobatan. Beliau bersabda,” Hendaklah kalian menggunakan dua obat yaitu madu dan Al Qur’an." (lihat Sunan Ibnu Majah, j.II, h.1142, hadist no.3452, bab Madu)

Rasulullah bersabda: “Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah atau minum madu atau sengatan api. Tetapi aku tidak menyukai dengan cara kay (sundut dengan besi panas).” (Hadits shahih yang dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat Silsilah al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 245)
.



Bimbel Jakarta Timur |  Manfaat  Madu Dalam Pandangan Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Dari Al -Qur'an


Madu dalam telaah ilmu pengetahuan


Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama terdiri dari fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yaitu sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu

Salah satu ilmuwan muslim yang sangat dikenal di bidang kesehatan adalah Ibnu Sina (890-1037 M) atau yang terkenal di dunia barat dengan nama Avicenna. Telah banyak pengetahuan dan penemuan-penemuannya yang memberi pengaruh bagi ilmu kesehatan. Salah satu yang beliau kemukakan adalah tentang manfaat madu.

Selama hidupnya Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.

Ibnu Sina  juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina,  madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki  beragam khasiat.

Madu dan minyak zaitun, papar Ibnu Sina, bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit.  Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi kerutan pada wajah.

Yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan  madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan.

Menurut Ibnu Sina, madu mempertahankan aktivitas di usia tua dan merupakan obat yang efektif untuk penyembuhan luka dan perawatan gigi. Dia menggunakan madu untuk luka bakar dan infeksi bakteri, karies, kanker, untuk detoksifikasi dan infeksi jamur. Dia menyatakan dalam bukunya Canon of Medicine "Madu itu baik untuk memperpanjang umur, mempertahankan aktivitas di hari tua. Jika Anda ingin mempertahankan masa muda, konsumsi madu. Jika Anda berusia di atas 45, makan madu secara teratur, terutama dicampur dengan bubuk kacang mede. Madu dan tepung bisa digunakan sebagai ganti luka. Untuk penyakit paru-paru, tahap awal tuberkulosis, gunakan kombinasi madu dan lembaran kelopak mawar. Madu bisa digunakan untuk insomnia pada suatu waktu."

Penggunaan madu secara tradisional termasuk madu dicampur dengan herbal dan lemon untuk sakit tenggorokan - ini melapisi tenggorokan dan mengurangi iritasi. Madu menghambat pertumbuhan bakteri mulut dan Anda harus mengganti gula dengan madu kapan pun Anda bisa. Madu juga digunakan untuk sakit perut dan masalah pencernaan. Madu sangat efektif bila digunakan dalam pengobatan tukak lambung,  radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita. 

Avicenna juga merekomendasikan madu dalam pengobatan tuberkulosis. Madu memiliki aktivitas bakterisida potensial melawan banyak organisme patogen, namun efek antimycobacterial belum pernah dipelajari.

Penggunaan madu harus dikonsultasikan pada ahlinya


Dengan semakin banyaknya penelitian tentang manfaat madu, maka penggunaan madu untuk berbagai kebutuhan makin meluas. Namun tentu saja kita tidak dapat menggunakannya secara serampangan terutama untuk penyembuhan penyakit. Ini dikarenakan kondisi setiap manusia berbeda sehingga efeknya pun berbeda. Maka pada penggunaannya tetap harus dikonsultasikan pada ahlinya

Mari kita simak salah satu riwayat hadits berikut,

“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’ Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya, Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga, Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’ Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”

Dokter dan ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menjelaskan mengenai hadits ini,
“Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis  dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.”

Ibnu hajar Al-Asqalani rahimahullahu menjelaskan hadits ini,
“Seluruh tabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik…karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.”

Jadi Madu adalah penyembuh dan memang benar serta harus kita yakini, akan tetapi tidak sembarangan mengobati ada caranya dan perlu ilmunya. Dalam hal ini perlu pengalaman thabib. Di zaman sekarang ini perlu penelitian ilmiah mengenai hal ini.
 

https://www.radarhot.com/2017/08/manfaat-madu-dalam-pandangan-islam-dan.html