Kecerdasan Anak Lahir, Bathin dan ahlak

Di Kecerdasan Anak Lahir, Bathin dan Ahlak, Bimbel Jakarta Timur memberikan pandangan bagaimana Kecerdasan Anak Lahir, Bathin dan Akhlak itu. Manusia dalam proses hidup dan kehidupannya selalu membutuhkan pendidikan. Karena apabila manusia tidak mendapatkan pendidikan, maka mereka tidak akan menjadi manusia yang sebenarnya, dalam arti tidak akan sempurna.
Pendidikan secara individu dapat dimaknai sebagai proses peningkatan kualitas diri. Secara sosiologis, pendidikan dapat dimaknai sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia suatu bangsa. Pendidikan dilangsungkan seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Sedangkan pelaksanaan pendidikan itu merupakan landasan awal untuk mengarahkan perubahan pada diri seseorang.
Pelaksanaan pendidikan
baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah atau madrasah adalah salah
satu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum, yaitu tujuan
pendidikan nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi “…..bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan demokratis serta bertanggung jawab”.
Sekolah adalah salah
satu lembaga pendidikan yang mempunyai peranan sangat penting. Peranan tersebut
merupakan upaya menumbuhkan dan mengembangkan anak didik kearah yang lebih
optimal dan aktual melalui proses belajar mengajar, setiap guru seyogyanya
mengarahkan segenap kemampuannya agar dapat melaksanakan pengajaran yang baik,
sehingga diharapkan siswa memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang memadai.
Dalam mengemban
tugasnya, sekolah dihadapkan pada harapan-harapan orang tua peserta didik.
Setiap orang tua mengharapkan agar proses pendidikan di sekolah tidak hanya
menghasilkan manusia yang berkemampuan intelektual tinggi saja, melainkan
adanya keseimbangan dan keselarasan antara kecerdasan dalam aspek Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dimiliki anak dengan landasan agama
yakni iman dan taqwa (IMTAQ).
Mencetak anak cerdas
dan kreatif ibaratnya melakukan perbuatan yang bertentangan. Aktifitas
“mencetak” mengandung makna peran aktif orang tua dalam mengarahkan dan
membentuk segala perilaku anak. Padahal, menjadi kreatif menuntut kesempatan
untuk memilih dan berekspresi secara bebas. Bagaimana mungkin mewujudkan
keduanya sekaligus? Tentu bukan hal yang mudah, namun bukan sesuatu yang
mustahil dilakukan.
Kebebasan tanpa batas
justru bisa menjadi bomerang dan tidak menunjang kreatifitas. Demikian juga
disiplin tanpa toleransi berpeluang membuahkan kekerdilan. Maka, kebebasan dan
disiplin harus dimainkan secara serasi agar dapat mengembangkan potensinya
secara optimal.
Sejak dini anak pada
usia prasekolah adalah tahun-tahun paling efektif dalam kehidupan potensi anak
seusia itu berada pada masa yang amat penting untuk dirangsang perkembangannya.
Untuk mendukung tumbuhnya kreatifitas, perlu diciptakan suasana yang menjamin
terpeliharanya kebebasan psikologis secara lancar.
Menurut pemerhati
masalah anak dan remaja, Seto Mulyadi, kebebasan psikologis itu dapat
dipelihara dan diciptakan dengan membangun suasana bermain yang dapat meraih
dan memberikan kesempatan pada anak untuk menampilkan gagasan-gagasan baru
secara lancar dan orisinal, jangan sekali-kali ada pengekangan orang tua
terhadap anak.
Sebagai orang tua kita
ingin memberikan pendidikan yang terbaik pada anak-anak kita, dan hal itu dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memilihkan sekolah yang baik buat
anak-anak kita. Saat memasukkan anak-anak kita ke playgroup berbeda dengan TK,
karena yang diutamakan di playgroup adalah beradaptasi/sosialisasi dengan teman
sebayanya disamping ada tujuan lain diantaranya: Bermain dan bersenang-senang,
sharing, merasakan “menang dan kalah”, melatih kreatifitas anak, melatih
motorik kasarnya, mempersiapkan anak agar pada saat masuk TK sudah tidak lagi
susah dalam bergaul/beradaptasi dengan guru serta teman-temannya. Sedangkan
untuk pertimbangan pemilihan TK diantaranya adalah :
– Agama, mencari
sekolah yang sesuai dengan agama karena pelajaran agama harus sudah dikenalkan
kepada anak dari sejak dia dalam kandungan orang tua dan juga sejak dia sudah
mengetahui/mengenal agamanya. Atau mencari sekolah yang tidak berdasarkan agama
tertentu sehingga diharapkan anak menyadari dan mengetahui adanya perbedaan
agama, perbedaan ras dan anak dapat bersikap sopan terhadap yang lain dan anak
sadar akan identitas dirinya, tetapi juga luwes bergaul dengan mereka yang
berbeda dari dirinya.
– Lokasi, dekat dengan
rumah karena anak masih kecil, mudah untuk diantar dan dijemput. Jika terpaksa
memilih sekolah yang letaknya jauh dari rumah, penggunaan bis sekolah dapat
dipertimbangkan. Bis sekolah dapat melatih anak untuk mandiri dan
bersosialisasi dengan teman-teman yang berada dalam bis tersebut apalagi jika
kedua orang tua bekerja dan tidak ada yang dapat mengantar dan menjemput,
tetapi jika menggunakan bis sekolah anak akan berada terlalu lama dalam bis
sekolah.
– Kurikulum, mutu
pendidikan, kemampuan guru, dan sekolah tidak mematikan kreatifitas anak,
dimana anak tidak dituntut untuk mengikuti kehendak gurunya.
– Biaya, dengan biaya
yang tidak terlalu mahal dan kualitas yang tidak mengecewakan.
Saat anak memasuki
sekolah yang lebih tinggi SD, SMP, SMA pertimbangan mutu sekolah, disiplin sangat
diutamakan, kemudian kita berpikir untuk memasukkan anak-anak kita pada sekolah
swasta sesuai dengan agama atau pertimbangan lainnya. Sekolah swasta memiliki
fasilitas lebih dari sekolah negeri, dan guru yang selalu membimbing,
mengarahkan dapat mudah ditemui, dengan bayaran yang tinggi sekolah swasta
hanya dapat dinikmati golongan tertentu yang akhirnya tidak ada perbedaan yang
mencolok.
Berbeda dengan sekolah
negeri yang miskin akan fasilitas, guru yang terkadang tidak ditempat, sehingga
murid “dipaksa” untuk mampu mandiri dan belajar sendiri, dan banyak
keanekaragaman murid. Kebanyakan dan disadari atau tidak, memilih sekolah
terkadang merupakan obsesi dari orang tua dan rasa cinta Almamater.
Pendidikan anak bukan
hanya disekolah saja, tetapi dirumah dan di masyarakat sekitar kita. Sebagai
orang tua hanya berusaha membangun fondasi yang kuat untuk mereka termasuk
mental-spiritual dan kita harus dapat menjadi teladan yang baik untuk anak
kita.
Sebagai orang tua
sebaiknya tidak hanya memikirkan IQ anak saja tetapi kita berusaha membentuk
keseimbangan antara IQ dan EQ (kecerdasan emosional seseorang yang dipengaruhi
oleh lingkungan), karena dengan EQ tinggi anak diharapkan dapat survive dalam
segala masalah hidup walaupun anak itu hanya memiliki IQ yang rendah, dia mampu
menghadapi kegagalan dan belajar mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.
Pada seseorang yang memiliki EQ rendah sedangkan ber-IQ tinggi, atau di atas
rata-rata akan mempunyai kecenderungan untuk sulit menguasai emosi.
Apapun usaha dan
harapan orang tua pada anak harus diingat bahwa itu adalah kehidupan anak bukan
milik kita, maksud kita ingin anak kreatif dan mandiri tetapi sudah mengatur
semua masa depannya.Biarkan kreatifitas anak khususnya dalam hal pendidikan
menjadi sebuah kesiapan si anak untuk belajar dewasa dan memilih masa depannya
dengan enjoy.
Sehingga pendidikan sampai kapanpun dapat diraihnya dengan hati senang dan tenang karena sejumlah penelitian mengungkapkan kecerdasan emosi (EQ) lebih berperan dalam menentukan keberhasilan.
Dalam agama Islam telah diatur segala sesuatu, baik yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat. Begitu juga dalam hal mendidik anakanak, semuanya sudah diatur dalam Islam menurut Al Qur’an dan Hadits Nabi. Sebagai orang tua yang taat kepada Allah SWT dan juga Rasulullah SAW, sudah seharusnya mendidik secara islam dan ajaran Rasul. Kegagalan mendidik anak, sangat memungkinkan berefek hingga ia berusia dewasa dan berkelakuan tidak sesuai ajaran syariat Islam. Nah, kegagalan tersebut tidak bisa sepenuhnya bisa menyalahkan si anak sendiri, apalagi menyalahkan yang lain (akibat pergaulan). Jika seorang anak mendapat didikan 25 Cara Mendidik Anak Secara Islami dan Mengikuti Ajaran Rasulullah SAW yang baik secara islam mulai dari sejak baru lahir Insya Allah anak tersebut akan menjadi anak yang shaleh atau shalehah hingga dewasa nanti.
Orang tua merupakan kunci paling utama agar seorang anak bisa Shaleh atau Shalehah. Pembentukan karakter yang kuat sedini mungkin sangat penting. Menanam akhlak-akhlak baik, mengajarkan keimanan kepada anak, dan hal lainnya, orang tualah yang bisa memulainya.Bagaimana jika seorang anak lahir tanpa Ayah, Ibunya yang mendidiknya. Bagaimana saat kecil Ibunya meninggal, ahli waris yang mendidiknya. Artikel ini bukan hanya bertujuan kepada mereka atau Anda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Bagi Anda merupakan ahli waris seorang anak, juga harus mengetahui bagaimana cara mendidik anak secara islami dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Dalam pembahasan cara mendidik anak secara Islami dan ajaran Rasulullah SAW, penulis membagi kedalam 4 poin besar, yaitu :
1.Mendidik Anak Tentang Tauhid
2.Mendidik Anak Untuk Mengenal Ibadah (Shalat)
3.HakHak Anak berkaitan dengan syariat Islam
4.Mengajari Anak Tentang Ibadah yang Wajib dan Sunnah atau amalan lainnya.
Dari keempat poin tersebut penulis menjabarkan satu persatu. Keseluruhannya Anda akan membaca 25 poin tentang cara mendidik anak secara syariat islam dan Rasulullah SAW. Berikut ulasannya :
Mendidik Anak Tentang Tauhid Paling utama dan utama ialah mendidik anak tentang tauhid. Mengenal Allah SWT dan Keislaman harus dipupuk sedini mungkin. Rasulullah SAW bersabda :
“Bukalah lidah anakanak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailahaillaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailahaillallah”. Dan dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailahillallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas).
Ada dua tahapan mendidiki anak secara ilmu tauhid.
Tahapan pertama ; Pada anak berusia 3 tahun sudah diajarkan mengucapkan kalimat tauhid “Laila Ha Illallah” (Tiada Tuhan Selain Allah) sebanyak tujuh kali.
Tahapan kedua: Memasuki usia anak 3 tahun 7 bulan sudah bisa mengajarkan “Muhammad Rasulullah” (Muhammad Rasul Allah).
Disarikan dalam kitab Al Mali. Mendidik Anak Untuk Mengenal Ibadah (Shalat) Disarikan dalam kitab Al Mali, Imam Ash Shiddig Ra menerangkan cara mendidik anak mengenal tentang Shalat :
Saat usia anak memasuki usia 5 tahun dan sudah memahami arah dengan baik. Orang tua sudah bisa menanyakan arah kanan dan kiri. Kemudian secara perlahan ajarkan kemana arah Shalat (Kiblat). Dan mulailah mengajak anak untuk Shalat. 4.Saat usia sudah 7 tahun, anak sudah bisa diajak membasuh muka dan kedua telapak tangan. Dan secara halus meminta anak untuk shalat.
Memasuki usia 9 tahun, sepenuhnya anak sudah bisa diajarkan tata cara wudhu dengan benar dan melakukan shalat lima waktu. Pada usia ini sudah bisa menerapkan hukuman sesuai syariat Islam bila anak tidak melakukan Shalat. HakHak Anak berkaitan dengan syariat Islam Ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua secara agama baik kewajiban dan mengikuti syariat Islam.
Berikan nama Anak sesuai nama Islam
Diakikahkan. (Anak perempuan satu ekor kambing dan anak lakilaki dua ekor kambing). Dan dipotong rambutnya, alangkah baiknya dilakukan setelah anak lahir pada hari ketujuh.
Sebagai orang tua, anak harus mendapatkan didikan Islam mulai dari lahir, mengajari halhal lain seperti membaca, mengaji, menulis.
Anak berhak mendapatkan warisan yang halal dari kedua orang tuanya. Jika tidak mempunyai harta warisan harta benda. Ilmu agama Islam yang baik dan bermanfaat sangat besar nilainya dari pada yang lain. Mengajari Anak Tentang Ibadah yang Wajib dan Sunnah atau amalan lainnya.
Memasuki usia akil baligh (Bagi lelaki sudah mulai bermimpi dan perempuan sudah datang haidh) anak sudah bisa diberitahukan kewajiban Shalat, Kewajiban Puasa pada saat Ramadhan. Selain itu, anak sudah bisa meminta kepada anak untuk membaca Al Qur’an, mencari llmu, menghormati orang tua, bersikap sopan santun terhadap yang lebih tua, saudara kandungnya, dan temantemannya.
Sebaiknya selalu menyediakan banyak buku tentang agama atau kisah islam di rumah sebagai bahan bacaan Anak.
Memberikan perhatian mengenai kondisi rumah tangga dengan cermat dan berusaha mengenal temanteman anak Anda.
Apabila anak melalukan perbuatan dilarang dalam agama (perbuatan tercela) seperti berbohong. Berikan nasehat untuk anak. Dan halangilah perbuatan tersebut. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW : “Jika Rasulullah mendapatkan ada salah seorang dari anggota keluarga beliau yang berdusta maka beliau akan terus melawan sikap tersebut hingga dia (orang itu) bertaubat.” (HR. Ahmad)
Sebagai Orang tua Anda harus menyempatkan waktu untuk bertanya kepada anak Anda tentang keadaan di sekolah mereka. Apa yang diajarkan para guru, apakah sesuai prinsip ajaran Islam. Jika tidak, sebaiknya Anda memberikan pemahaman Islam yang benar kepada Anak Anda.
Mengajarkan anak untuk hidup kesederhanaan, tidak berlebihan dalam memintakan sesuatu yang tidak bermanfaat. Ceritakan kisah Nabi Muhammad
SAW yang hidupnya dalam kesederhanaan. 16.Selalu tanyakan kepada anakanak Anda kemana uang yang Anda berikan apa membeli jajan, atau membeli sesuatu seperti buku. Yang penting kebutuhannya tersebut harus sesuai dan bisa digunanakan, tidak merugikan dirinya sendiri.
Sayangi anak-anak seperti Rasulullah menyanyangi anak-anak dan cucu Beliau. Ciumlah anak dengan penuh kelembutan menandakan kasih sayang Anda. . Rasulullah sendiri mencium Hasan bin Ali. Suatu ketika Al Aqra’ bin Habis AtTamimi dudukduduk bersama Rasulullah. Dia (Al Aqra’) bertanya: “Apakah kalian mencium anakanak kalian? Aku memiliki sepuluh orang anak, akan tetapi aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Rasulullah memandang Al Aqra’ dan bersabda: “Siapa saja yang tidak menyayangi (orang lain) maka dia tidak akan disayangi.”
Ajarkan kepada anakanak untuk terbiasa menabung supaya terbiasa menyisihkan harta benda mereka hingga dewasa. Dan bisa digunakan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan di jalan Allah SWT (seperti bersedakah, membantu yang membutuhkan, dan lainlain).
Sebagai orang tua, hatihatilah dalam mendidik Anak. Berlakulah adil terhadap anakanak Anda. Jangan jadikan posisi Anda sebagai bos besar dalam rumah tangga. Anakanak berhak mendapatkan lebih dari Anda. Sebagai orang tua, Anda akan dimintakan pertanggung jawaban oleh Allah SWT di hari akhir nanti. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya, apakah dia menjaga ataukah menyianyiakannya. Sampaisampai seorang laki-laki pun akan ditanyakan tentang (kepemimpinannya) atas keluarganya.”
Selalu tunjukkan halhal yang baik dan positif kepada anakanak. Dan Anda menjadi suri tauladan mereka hingga dewasa.
Sebagai orang tua, Anda harus selalu senantiasa siaga 24 jam terkait kesehatan anakanak Anda. Sampai saat mereka sudah bisa mengurus diri sendiri nantinya (sudah dewasa).
Mendoakan kebaikan untukanakanak Anda agar tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Tidak ada hijab (pembatas) antara kedua orang tua dan anak begitu juga sebaliknya. 23.Jauhkan anakanak dari hiasan dunia yang tidak baik. Sebagai gantinya sejak kecil perdengarkan ayatayat suci Al Qur,an dan berikan bukubuku atau majalah yang menceritakan kisahkisah Nabi dan Rasul, kisah islami, dan lainnya dalam hal mendidik anak untuk menjauhi halhal yang tidak baik dan tercela.
Bila anak mendapat permasalahan pada saat memasuki usia sekolah. Alangkah sangat baik mengajaknya untuk menceritakan permasalahan apa yang dialaminya. Jangan pernah sama sekali memarahi atau membentak anakanak Anda.
Mulai sejak lahir sampai akil baligh bermainlah dengan anakanak Anda. Jika Anda terlalu sibuk karena pekerjaan, sempatkan beberapa saat untuk bercengkrama dengan anak Anda. Beberapa sahabat berkata: “Kami pergi bersama Rasulullah. Beliau mengundang kami untuk makan. Saat itu Husain terlihat sedang bermain di jalanan. Rasulullah lantas bergegas berdiri di hadapan orangorang (kami) dan membentangkan kedua tangan beliau. Anak itu (Hasan) kemudian berlari ke sana dan kemari. Beliau membuat Hasan tertawatawa hingga akhirnya beliau meraih tangan Husain. Belialu lalu meletakkan salah satu tangan beliau pada bagian dagu Husain, sedangkan tangan beliau yang lain pada bagian tengkuk kepalanya.”
Anak merupakan titipan Allah SWT untuk dijaga dan diperlakukan sebaikbaiknya. Jika seorang anak meninggal pada saat masih belum akil baligh, ia akan menjadi syafaat bagi kedua orang tuanya pada hari akhir (hari penghisaban). Anak akan menanyakan kedua orang tuanya sebelum masuk kedalam Surga. Dengan izin Allah SWT masuklah orang tuanya bersama anak kedalam surga. Tentu orang tua yang beriman kepada Allah SWT. Masya Allah, sungguh kenikmatan yang besar jika mendidik anak secara Islam dan ajaran Rasulullah yang berikan untuk kita semua. Allah Maha Besar memberikan semua kenikmatan baik di Dunia dan di akhirat nanti.
Setelah membaca ulasan diatas, secara perlahan Anda sudah bisa menerapkan (mendidik) anak-anak Anda. Bagi yang sudah menerapkannya pertahankan hal demikian. Nantinya pada saat mereka sudah dewasa dan memiliki keluarga sendiri (memiliki keturunan), sudah bisa menerapkan seperti apa yang dicontohkan oleh kedua orangtuanya. Sahabat renungan islam, tiada yang sulit diajarkan dalam agama Islam dan juga Rasulullah SAW. Allah SWT akan memberikan kemudahan untuk hambanya supaya selalu beribadah dan senantiasa mengingatNYA selalu sepanjang hayat. Sekecil apapun kebaikan, Allah SWT akan memberikan ganjaran berpuluh kali lipat. Semoga bermanfaat bagi semua.
Tidak ada anak yang bodoh. Setiap anak memiliki kepintarannya masing-masing. Seorang pakar pendidikan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Thomas Armstrong mengungkapkan, ada delapan jenis kecerdasan anak menurut teoriMultiple Intelligences atau kecerdasan multipel.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh pakar pendidikan yang juga dari Universitas Havard, Howard Gardner. Howard membaginya menjadi delapan jenis kecerdasan anak, yaitu word smart (kecerdasan linguistik), number smart (kecerdasan logika atau matematis), self smart (kecerdasan intrapersonal), people smart (kecerdasan interpersonal), musik smart (kecerdasan musikal), picture smart(kecerdasan spasial), body smart (kecerdasan kinetik), dan nature smart(kecerdasan naturalis).
Thomas menjelaskan, setiap anak barangkali bisa memiliki delapan jenis kecerdasan ini. Hanya saja, ada anak yang hanya menonjol pada satu atau lebih jenis kecerdasan tersebut. Untuk itu, menurut Thomas, orangtua seharusnya mengenali jenis kecerdasan anak, kemudian membantu mengasah kecerdasannya.
Thomas menegaskan, orangtua tidak bisa memaksa bakat yang dimiliki anak. Anak seharusnya didukung sesuai minatnya. Seperti apa 8 tipe kecerdasan anak ini? Berikut penjelasannya dan cara mengembangkannya.
1. Word smart (kecerdasan linguistik)
Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa baik dalam bentuk tulisan maupun saat berbicara. Kecerdasan linguistik dapat dilihat ketika anak suka membaca, cepat bisa mengeja kata dengan baik, suka menulis, suka berbicara, dan mendengarkan cerita.
Jika anak menunjukkan kesukaannya seperti ini, orangtua bisa memberikan buku-buku cerita, mainan huruf alphabet, kertas untuk menulis, atau mainan yang berkaitan dengan huruf dan kata-kata lainnya yang bisa menstimulasi kecerdasannya ini.
Orangtua juga bisa mendukung anak dengan sering mengajaknya bercerita, membaca bersama, membacakan dongeng, dan melakukan dialog berdua dengan anak.
2. Number smart (kecerdasan logika atau matematis)
Jenis kecerdasan ini bisa ditandai ketika anak tertarik dengan angka-angka, menyukai matematika, dan hal-hal yang berbau sains, maupun yang berhubungan dengan logika.
Untuk mengasah kemampuannya ini, berikan anak-anak alat berhitung yang menarik, benda-benda untuk dihitung, balok bertulisan angka-angka, puzzle, hingga timbangan untuk mengukur berat.
Orangtua bisa mengajak anak mengunjungi museum ilmu pengetahuan, mengajak anak bermain sambil menghitung, atau bermain monopoli.
3. Self smart (kecerdasan intrapersonal)
Anak dengan tipe kecerdasan ini cenderung lebih suka bermain sendiri. Namun, ia bisa mengatur emosi dengan baik. Anak ini biasanya memiliki ambisi dan sudah tahu ingin jadi apa saat besar nanti. Ia juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan bisa mengomunikasikan perasaannya dengan baik.
Jika si kecil menunjukkan tanda kecerdasan ini, berikan ia dukungan dengan menyediakan tempat yang nyaman untuk bermain sendiri, boneka, atau mainan untuk main peragaan. Orangtua bisa mengajak si kecil berbicara mengenai perasaannya dan menanyakan pendapat mereka tentang berbagai hal. Bisa juga dengan mengajak mereka melakukan aktivitas yang bersifat reflektif seperti yoga.
4. People smart (kecerdasan interpersonal)
Berbanding terbalik dengan self smart, anak yang memiliki tipe kecerdasan ini lebih suka bermain dengan banyak orang. Anak juga memiliki empati, mampu memahami perasaan orang lain, dan cenderung menonjol sehingga suka memimpin saat bermain.
Anak seperti ini sangat cocok diberikan kostum-kostum untuk bermain drama atau teater boneka. Orangtua bisa mengajak mereka bermain bersama di luar rumah atau sering mengajak si kecil datang ke acara keluarga untuk bersosialisasi.
5. Music smart (kecerdasan musikal)
Kecerdasan musikal barangkali salah satu tipe kecerdasan yang paling mudah dilihat oleh orangtua. Ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan ini, antara lain suka bernyanyi, menggoyangkan badan atau berjoget ketika mendengar suara musik, suka mendengarkan musik, mengingat lagu, suka memukul-mukul seperti bermain drum, dan main piano.
Untuk mendukung minat anak di bidang musik, berikanlah ia alat musik seperti drum kecil, keyboard, piano, pianika, dan berbagai alat musik lainnya. Ajaklah si kecil bermain musik bersama, bernyanyi, mendengarkan musik, bahkan mengajaknya menonton konser musik anak-anak.
6. Pictue smart (kecerdasan spasial)
Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya terlihat dari kesukaannya menggambar, mencorat-coret kertas, mewarnai, suka berimajinasi, hingga suka bermain-main membangun sesuatu menggunaan balok.
Untuk anak ini, berikanlah buku gambar, perlengkapan untuk mewarnai seperti kuas dan cat air, dan kamera. Seringlah melakukan kegiatan menggambar bersama hingga mengunjungi museum seni.
7. Body Smart (kecerdasan kinetik)
Anak yang memiliki kecerdasan body smart sangat aktif, seperti suka berolahraga, menari, menyentuh berbagai benda dan mempelajarinya, atau membuat sesuatu dengan tangannya.
Untuk mendukung kecerdasannya, berikan anak mainan balok-balok kayu, kantong pasir agar ia bisa membuat suatu bangunan atau rumah-rumahan. Bisa juga memberikan anak tali untuk bermain lompat tali.
Anak seperti ini sangat senang diajak berolahtaga bersama keluarga, membuat prakarya, atau memonton pertunjukkan balet atau teater.
8. Nature smart (kecerdasan naturalis)
Anak-anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat suka bermain di alam. Anak ini juga menyukai binatang, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, suka dengan tanaman.
Untuk mendukungnya, berikan anak binatang peliharaan, akuarium, sediakan kebun dan tanaman, hingga alat teropong untuk melihat burung-burung.
Anak seperti ini sangat suka diajak berjalan-jalan di alam bebas, pergi ke kebun binatang, dan melakukan kegiatan berkebun bersama sambil mengenal jenis tanaman dan hewan atau serangga yang ditemui.
http://health.kompas.com/read/2015/10/03/174041923/8.Jenis.Kecerdasan.Anak.dan.Cara.Mengembangkannya
https://www.radarhot.com/2017/03/kecerdasan-anak-lahir-bathin-dan-ahlak.html
Tabayyun atau tatsabbut (cross check)
Dalam Artikel Tabayyun atau tatsabbut (cross check) Bimbel Jakarta Timur mencoba menjelaskan secara rinci dalam Al Qur'an dan Hadist Sahih.
Wahai orang- orang yang beriman jika ada seorang faasiq datangkepada kalian dengan membawa suatu berita penting maka tabayyunlah(telitilahdulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atasdasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuankalian.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
[al-Hujurât/49:6].
MUQADDIMAH
Kehidupan bermasyarakat tidak lekang dari isu, gosip sampai adudomba antar manusia. Keadaan ini diperkeruh oleh adanya sekelompok masyarakat menjadikan gosip dan `aib serta `aurat (kehormatan) orang lain sebagaikomoditas perdagangan untuk meraup keuntungan dunia. Bahkan untuk tujuanpopularitas ada yang menjual gosip yang menyangkut diri dan keluarganya.
Perilaku gosip yang telah menjadi penyakit masyarakat ini tidak disadari oleh kebanyakan pecandunya, bahwasanya menyebarluaskan gosip ituibarat telah saling memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Allah Ta’alamenggambarkan demikian itu ketika melarang kaum beriman saling ghibah(menggunjing), sebagaimana tersebut dalam al-Qur`ân:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّإِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْبَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًافَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka,karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Jangan pula kalianmemata-matai dan saling menggunjing. Apakah di antara kalian ada yang sukamenyantap daging bangkai saudaranya sendiri? Sudah barang tentu kalian jijikpadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allaah Maha menerima taubatdan Maha Penyayang. [al-Hujurât/49:12].
Dari penyakit ini, syahwat akan meluas dan berkembang penyakitlain yang tidak kalah bahayanya, di antaranya kebiasaan berbohong, memutuskansilaturrahim, melakukan hajr (memboikot, mendiamkan), at-tahazzub(kekelompokan), al-walâ` dan al-barâ` (suka dan benci) yang tidak sesuaitempatnya, bahkan sampai bisa sampai pada tahapan saling membunuh. Na’ûdzubillâhi min dzâlik.
Penyakit menggungjing ini tidak akan terobati selama Al-Qur`ânhanya diperlakukan sebagai sekedar ilmu pengetahuan yang dibaca dandikhutbahkan di mimbar- mimbar, dan tidak menjadikannya sebagai terapi. PadahalAllah Ta`ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌلِلْمُؤْمِنِينَ
Dan kami turunkan Al-Qur`ân sebagai obat dan rahmah bagi kaumberiman. [al-Isrâ`/17:82].
Allah Ta`ala juga berfirman:
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
Sesungguhnya Al-Qur`ân ini membimbing ke jalan yang paling lurus.[al-Isrâ`/17:9]
Terapi dari Al-Qur`ân dengan satu kata inti, yaitu tabayyun. AllahTa’ala telah menyebutkannya dalam surat al-Hujurât/49 ayat 6 ini, dan insyaaAllaah, akan dilakukan pembahasan yang ditinjau dari tiga sisi. Wallâhul-Muwaffiq.
SABABUN- NUZÛL
Al-Hâfizh Ibnu Katsîr menyatakan, ayat ini dilatarbelakangi olehsuatu kasus sebagaimana diriwayatkan dari banyak jalur. Yang terbaik, ialahdari Imam Ahmad dalam Musnad-nya, dari jalur kepala suku Banil-Mushthaliq,yaitu al-Hârits ibnu Dhirâr al-Khuzâ`i, ayah dari Juwairiyah bintil-HâritsUmmil-Mu`minîn Radhiyallahu anhuma.
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata : “Kami diberithu oleh Muhammadibnu Sâbiq, beliau berkata : aku diberithu ‘Îsâ ibnu Dînâr, beliau berkata :aku diberithu oleh ayahku, bahwa beliau mendengar langsung penuturan al-Hâritsibnu Dhirâr al-Khuzâ`i Radhiyallahu anhu :
Al-Hârits mengatakan: “Aku mendatangi Rasûlillâh Shallallahu‘alaihi wa sallam . Beliau mengajakku ke dalam Islam, akupun menyetujuinya. Akukatakan: ‘Wahai, Rasûlullâh. Aku akan pulang untuk mengajak mereka berislam,juga berzakat. Siapa yang menerima, aku kumpulkan zakatnya, dan silahkan kirimutusan kepadaku pada saat ini dan itu, agar membawa zakat yang telahkukumpulkan itu kepadamu’.”
Setelah ia mengumpulkan zakat tersebut dari orang yang menerimadakwahnya, dan sampailah pula pada tempo yang diinginkan Rasûlillâh Shallallahu‘alaihi wa sallam , ternyata utusan tersebut menahan diri dan tidak datang.Sementara itu al-Hârits mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya marah, maka ia punsegera mengumpulkan kaumnya yang kaya dan mengumumkan: “Dulu RasûlullâhShallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menentukan waktu untuk memerintahkanutusannya agar mengambil zakat yang ada padaku, sedangkan menyelisihi janjibukanlah kebiasaan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak mungkinutusannya ditahan, kecuali karena adanya kemarahan Allah dan Rasûl-Nya. Makadari itu, mari kita mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
Sebenarnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengutusal-Walîd ibnu `Uqbah kepada al-Hârits untuk mengambil zakat tersebut, tetapi ditengah jalan, al-Walîd ketakutan, sehingga ia pun kembalilah kepada RasûlillâhShallallahu ‘alaihi wa sallam sembari mengatakan: “Wahai, Rasûlallâh! Al-Hâritsmenolak menyerahkan zakatnya, bahkan hendak membunuhku,” maka marahlahRasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengutus pasukan kepadaal-Hârits. Sementara itu, al-Hârits telah berangkat bersama kaumnya.
Tatkala pasukan berangkat dan meninggalkan Madinah, bertemulah al-Hâritsdengan mereka, kemudian terjadilah dialog:
Pasukan itu berkata: “Ini dia al-Hârits”.
Setelah al-Hârits mengenali mereka, ia pun berkata: “Kepada siapakalian diutus?”
Mereka menjawab: “Kepadamu”.
Dia bertanya: “Untuk apa?”
Mereka menjawab: “Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengutus al-Walîd ibnu `Uqbah, dan ia melaporkan bahwa engkaumenolak membayar zakat, bahkan ingin membunuhnya”.
Al-Hârits menyahut: “Tidak benar itu. Demi Allah yang telahmengutus Muhammad dengan sesungguhnya; aku tidak pernah melihatnya sama sekali,apalagi datang kepadaku”.
Setelah al-Hârits menghadap, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “(Benarkah) engkau menolak membayar zakat dan bahkan inginmembunuh utusanku?”
Al-Hârits menjawab: “Itu tidak benar. Demi Allah yang mengutusmudengan sesungguhnya, aku tidak pernah melihatnya dan tidak pula datangkepadaku. Juga, tidaklah aku berangkat kecuali setelah nyata ketidakhadiranutusanmu. Aku justru khawatir jika ia tidak datang karena adanya kemarahanAllah dan Rasul-Nya yang lalu,” maka turunlah ayat dalam surat al-Hujurât: [1]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍفَتَبَيَّنُوا
TAFSIR PER KALIMAT
1. يا أيّها الّذين آمنوا (wahai orang- orang yang beriman).
Ayat ini diawali dengan seruan kepada ahlul-îmân. Disamping kasusini terjadi di antara kaum beriman seperti yang kami paparkan di atas, jugakarena berkaitan dengan perintah yang tidak sah dilaksanakan kecuali oleh orangyang beriman. Ayat ini, sekaligus menunjukkan bahwa penyelewengan terhadapperintah ini dapat mengurangi kadar keimanan seseorang. Oleh karena itu, marikita mempersiapkan telinga dan hati, seraya memohon kepada Allah agarmelapangkan dada kita dengan nasihat ayat ini.
2. إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا (jika ada orangfâsiq yang datang kepadamu dengan membawa berita penting).
An-Naba`, artinya isu (kabar) penting. Adapun orang faasiq, ialahpelaku fusuuq, yaitu orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah. Setiapkemaksiatan adalah fusuuq. Karena itu, faasiq diklasifikasikan menjadi duamacam, yaitu fâsiq besar dan fâsiq kecil.
Fâsiq besar, identik dengan kufur besar, yang mengeluarkanpelakunya dari agama Islam. Dinyatakan oleh Allaah Ta’ala dalam banyak ayatal-Qur`ân:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang munaafik itulah orang-orang yang fâsiq.[at-Taubah/9:67].
Kita juga mengetahui, kemunafikan kaum munafikin pada zaman NabiShallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering disebutkan dalam Al-Qur`ân ialahkemunafikan i’tiqâdi (besar). Begitu pula tentang Fir’aun dan para pengikutnya:
إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fâsiq. [al-Qashash/28:32].
Kefâsikan kecil, identik dengan dosa besar yang tidak mengeluarkanpelakunya dari agama Islam. Seperti berbohong, mengadu domba, memutuskanperkara tanpa melakukan tabayyun (penelitian terhadap kebenaran beritanya)terlebih dahulu. Hal ini banyak pula disebutkan Allah, di antaranya padaayat-ayat berikut.
وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُفُسُوقٌ بِكُمْ
Dan janganlah pencatat maupun saksi (hutang-piutang) itumencelakakan. Dan jika kalian lakukan itu, maka itu menjerumuskan kalian dalamkefasikan. [al-Baqarah/2:282].
فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَاجِدَالَ فِي الْحَجِّ
Maka barang siapa yang telah menentukan pada bulan- bulan tersebutuntuk berhajji, maka janganlah rafats, jangan pula melakukan fusûq, jangan pulaberdebat pada saat berhaji. [al-Baqarah/2:197].
Dalam menafsirkan kata (fusûq) dalam ayat di atas, para ulamamengatakan, yaitu perbuatan maksiat [2]. Dan kefasikan yang dilakukan olehshahâbi (sahabat) dalam sababun-nuzûl ayat ini, yaitu kebohongannya dalammenyampaikan berita.
Imam Al-Qurthubi[3] berkata: “Al-Walîd dinyatakan fâsiq, artinyaberbohong”.[4]
Sehingga, dampak dari indikasi fâsiq menunjukkan bahwa apabilakebohongan saja yang merupakan kefasikan kecil sudah mengharuskan kitamewaspadai serta perlu untuk tabayyun, maka apalagi jika perbuatan itumerupakan fâsiq besar.
3. فتبيّنوا (maka telitilah dulu).
Ada dua qirâ`ah pada kalimat ini. Jumhûr al-Qurrâ membacanya“fatabayyanû”, sedangkan al-Kissâ`i dan para qurrâ` Madinah membacanya“fatatsabbatû”.[5] Keduanya benar dan memiliki makna yang sama.[6]
Tentang kalimat ini, ath-Thabari memaknainya: “Endapkanlah dulusampai kalian mengetahui kebenarannya, jangan terburu-buru menerimanya ….”[7]
Syaikh al-Jazâ`iri mengatakan, artinya, telitilah kembali sebelumkalian berkata, berbuat atau memvonis.[8]
4. أن تصيبوا قوما بجهالة (agar jangan sampai kalian menimpakansuatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan).
Keterkaitan makna antara ketidaktahuan dengan kesalahan sangaterat, sehingga kata “jahâlah” dimaknai kesalahan.
Imam Al-Qurthubi mengatakan, “bi jahâlah,” maksudnya ialah secarasalah.[9] Adapun kesalahan yang terus dibela serta dicari-cari pembenarannyadengan berbagai dalih, maka demikian ini merupakan sifat dan kebiasaan kaumNashara, sehingga Allah Ta’ala menyebut mereka dengan azh-zhâllîn. Yaituorang-orang yang tersesat sebagaimana disebutkan dalam suurat al-Fâtihah.
Penjelasan dari satu pihak yang mengadu tanpa tabayyun kepada yangdiadukan, dapat menyebabkan keruhnya pandangan kita terhadap seseorang yangasalnya bersih, sehingga kita berburuk sangka kepadanya, enggan bertemu danbahkan memboikotnya, dan akibat yang ditimbulkannyapun meluas. Jika dalamperdagangan bisa menurunkan omzet, dalam pergaulan menurunkan simpati, dalamdakwah menjadikan ummat tidak mau menerima nasihat dan pelajaran yangdisampaikannya, bahkan bisa sampai pada anggapan bahwa semua yang diajarkannyadianggap tidak benar. Jika demikian, maka yang mendapat kerugian ialah ummat.
5. فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (kemudian kalianmenyesal atas perlakuan kalian).
Allah Ta’ala menyebutkan penyesalan ini akan menimpa seseorangyang salah dalam menjatuhkan keputusan karena memandang suatu masalah (perkara)tanpa tabayyun, dan bukan dari orang yang diisukan negatif. Karena yangmemvonis ini telah berbuat zhalim. Sedangkan yang tertuduh tanpa bukti, iaberarti mazhlûm (terzhalimi). Padahal Rasûlillâh Shallallahu ‘alaihi wa sallampernah bersabda kepada Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu :
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَاوَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ
Dan hindarilah doa orang yang terzhalimi. Sesungguhnya tidak adatabir penghalang antara doa orang yang terzhalimi dengan Allah.[10]
ANTARA KEUMUMAN LAFAZH DAN KEKHUSUSAN SEBAB DALAM AYAT INI
Merupakan kaidah pokok di kalangan ahli tafsir, bahwa:
العبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب
(yang menjadi patokan adalah keumuman indikasi lafazhnya, bukankekhususan sebabnya).[11]
Kaidah ini mengajarkan kepada kita, bahwa dalil-dalil yang berlatarbelakang kasus tertentu, tidak hanya berlaku untuk kasus tersebut pada waktuitu saja. Tetapi juga berlaku terhadap kasus sejenis pada masa sesudahnya,bahkan kasus-kasus yang tercakup dalam keumuman lafazh tersebut. Dan tentunya,kasus yang sejenis menempati peringkat utama terhadap pemberlakuan ayattersebut.
Oleh karena itu, dalam ayat ini terdapat dua pedoman.
1. Kasus khusus, yaitu tentang kebohongan al-Walîd dan sunnahtabayyun dari Rasûlillâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Jika tidak melakukan tabayyun,bisa berakibat vonis murtad, peperangan dan pembunuhan.
2. Indikasi umum yang terkandung dalam dua kata bernada muthlak,yaitu “fâsiq”, dan “naba`”.
Fâsiq, ini berkaitan dengan kualitas pembawa berita. Dalam istilahahli hadits disebut “rijâl” atau “sanad”. Sedangkan “naba`” yang berartimasalah penting, dan dalam istilah ahli hadits disebut matan (substansiberita).
Pada poin ini, kesalahan sebagian orang ialah menyempitkan maknaayat ini dengan mengatakan, jika yang membawa isu (kabar) tersebut atau bahkanyang memberi vonis tersebut seorang ustadz, maka sudah pasti benar, karena ia(ustadz itu) orang shâlih. Sebaliknya, apabila –ternyata- vonis ustadz tersebutsalah, karena berdasarkan persangkaan tanpa tabayyun, apakah kita akanmenyematkan pada ustadz tersebut sebagai “fâsiq”?
Tatkala Penulis bertanya tentang hal ini kepada al-‘Allâmah Syaikh‘Ali Hasan al-Halabi – hafizhahullâh- beliau menjawab dengan tegas: “Engkauperhatikan sabab nuzûl ayat tersebut. Bukankah turun berkenaan tentang shahâbi(sahabat Nabi)?”
Maksud beliau –hafizhahullâh-, bahwasanya shahâbi sudah tentu‘âdil (legitimate), bahkan ta`dîl (legitimasi) para sahabat dari Allah ialah “radhiyallâhu’anhumwaradhû ‘anhu”. Artinya, Allah telah meridhai mereka, dan mereka punmeridhai-Nya.
Kurang legitimate apa shahâbi? Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tetap menyuruh Khâlid ibnul-Walîd agar melakukan tabayyun atau tatsabbut(cross check), karena pengaduan al-Walîd ini akan berakibat fatal. Kasus inilebih utama dalam penerapan ayat di atas dari pada keumuman lafazh.
Kesimpulan yang bisa diambil dari ayat ini sebagai berikut.
1. Ayat ini merupakan pelajaran adab bagi orang beriman dalammenghadapi suatu isu atau berita yang belum jelas.
2. Pelaksanaan perintah tabayyun, merupakan ibaadah yang dapatmeningkatkan iman. Dan meninggalkan tabayyun dapat mengurangi iman.
3. Kewajiban tabayyun dibebankan kepada orang yang menerima kabarberita dan akan menjatuhkan vonis terhadap pihak yang tertuduh.
4. Dilanggarnya perintah tabayyun, dapat berdampat pada kerusakanhubungan pribadi dan masyarakat.
5. Penyesalan di dunia maupun akhirat akan ditimpakan kepada orangyang menerima isu negatif, menyebarkannya, serta kepada orang yang menjatuhkanvonis tanpa melakukan tabayyun terlebih dahulu.
Demikian, tafsir ringkas ini. Semoga Allah Azza wa Jallamemuliakan kita dengan hidâyatut-taufîq, sehingga kita berlapang dada dengannasihat ini. Wa âkhiru da’wânâ, ‘anil-hamdu lillâhi Rabbil ‘âlamîn.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XIII/1430H/2009M.Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 SelokatonGondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Tafsîr al-Qur`ânil- ‘Azhîm, Ibnu Katsiir, Maktabah ash-Shafâ,Kairo, Mesir, Cetakan I, Tahun 1425/2004, (7/248).
[2]. Kitâbul-Iimaan, Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah, hlm 278. KitabTauhîd, Dr. Shâlih al-Fauzân, Jilid 3, hlm. 26.
[3]. Al-Imâm Abu `Abdillâh, Muhammad ibnu Ahmad al-Anshârial-Qurthubi.
[4]. Al-Jâmi’ li Ahkâmil-Qur`ân, Dârul-Kutub al-‘Ilmiyyah,Beiruut, Libanon, 16/205.
[5]. Al-Jâmi’ li Ahkâmil-Qur`ân, 1/ 205. Jâmi’ul-Bayân fîTa`wîlil-Qur`ân, 11/383.
[6]. Jâmi’ul-Bayân fî Ta`wîlil-Qur`ân, 11/383.
[7]. Ibid.
[8]. Aysarut-Tafâsiir, Maktabtul-Ulûm wal-Hikam, MadinahNabawiyyah, Cetakan ke-6, Tahun 1423 H/ 2003 M, hlm. 1259.
[9]. Jâmi’ul-Bayân fî Ta`wîlil-Qur`ân, 11/ 383.
[10]. Shahîh al-Bukhâri, al-Mazhâlim (9, 3/99).
[11]. Al-Burhân fî ‘Ulûmil-Qur’ân, az-Zarkasyi, MaktabahDârit-Turâts, Kairo, 1/32
Sumber: https://almanhaj.or.id/3445-mengapa-mesti-tabayyun.html
https://www.radarhot.com/2017/01/tabayyun-atau-tatsabbut-cross-check.html
Lindungi Anak Anda Dari Kejahatan Seksual Dengan Menerapkan Underwear Rules
Dalam Artikel ini Bimbel Jakarta Timur memberi imbauan agar Lindungi Anak Anda Dari Kejahatan Seksual Dengan Menerapkan Underwear Rules. Maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan pada anak sangatmembuat kita khawatir. Seakan-akan tidak ada lagi tempat aman bagianak-anak kta karena seringkali pelaku pelecehan tersebut adalah justru orangdekat.
Akan tetapi untuk bersikap overprotective pada anak-anak kita jugatentu tidaklah bijak. Meraka akan menjadi anak-anak yang penakut dan sulitberkembang. Lalu bagaimana? Apa yang harus kita lakukan agar anak-anak kitabisa melindungi diri dari para pedofil dan pelaku kekerasan tersebut?TerapkanUnderwear Rules.
Menurut Council Of Europe, Underwear Rules atau Aturan PakaianDalam adalah panduan sederhana untuk membantu orang tua menjelaskan kepadaanak-anak di bagian mana orang lain tidak boleh mencoba untuk menyentuh mereka,bagaimana bereaksi dan kemana untuk mencari bantuan.
Apakah Underwear Rules? Sangat sederhana: seorang anak tidak bolehdisentuh oleh orang lain pada bagian tubuh yang biasanya tertutup oleh pakaianmereka. Dan mereka tidak boleh menyentuh orang lain di daerah tersebut.
Hal ini juga membantu menjelaskan kepada anak-anak bahwa tubuhmereka adalah milik mereka, bahwa ada baik dan buruk rahasia dan sentuhan yangbaik dan buruk.
5 Hal Penting Dalam Underwear Rules adalah :
1.Tubuhmu Adalah Milikmu
Anak-anak harus diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik merekadan tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin mereka. komunikasi yangterbuka dan langsung pada usia dini tentang seksualitas dan "bagian tubuhpribadi", menggunakan nama yang benar untuk alat kelamin dan bagian laindari tubuh, akan membantu anak-anak memahami apa yang tidak diperbolehkan.Anak-anak memiliki hak untuk menolak ciuman atau sentuhan, bahkan dari orangyang mereka cintai. Anak-anak harus diajarkan untuk mengatakan"Tidak", segera dan tegas, pada kontak fisik yang tidak pantas, untukmenjauh dari situasi yang tidak aman dan memberitahu pada orang dewasatepercaya. Hal ini penting untuk menekankan bahwa mereka harus bertahan sampaiseseorang mengambil alih masalah ini dengan serius.
2. Perbedaan Antara Sentuhan Baik Dan Sentuhan Buruk
Anak-anak tidak selalu mengenali sentuhan yang pantas dan yangtidak pantas. Beritahu anak bahwa tidak boleh seseorang melihat atau menyentuhbagian pribadi mereka atau meminta mereka untuk melihat atau menyentuh bagianpribadi orang lain. Aturan Underwear membantu mereka untuk mengenali batasanyang jelas dan mudah diingat yaitu pakaian dalam. Hal ini juga membantu orangdewasa untuk memulai diskusi dengan anak-anak. Jika anak-anak tidak yakinapakah perilaku seseorang dapat diterima, pastikan mereka tahu untuk memintaorang dewasa terpercaya untuk minta bantuan.
3. Perbedaan Antara Rahasia Baik Dan Rahasia Buruk
Kerahasiaan adalah taktik utama pelaku seksual. Seringkali anakdiajak bermain rahasia-rahasiaan yang membuat mereka merasa bersemangat danmerasa istimewa. Itulah mengapa penting untuk mengajarkan perbedaan antararahasia yang baik dan buruk dan menciptakan iklim kepercayaan diri. Setiaprahasia yang membuat mereka cemas, tidak nyaman, takut atau sedih tidak baikdan tidak harus disimpan; itu harus diceritakan kepada orang dewasa yang dapatdipercaya (orang tua, guru, polisi, dokter).
4. Pencegahan dan Perlindungan Adalah Tanggung Jawab OrangDewasa
Ketika anak-anak dilecehkan mereka merasa malu, bersalah dantakut. Orang dewasa harus menghindari menciptakan tabu seputar seksualitas, danpastikan anak tahu siapa yang harus dituju jika mereka khawatir, cemas atausedih. Anak-anak mungkin merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Orang dewasaharus menjadi perhatian dan menerima perasaan dan perilaku mereka. Mungkin adabanyak alasan mengapa seorang anak menolak kontak dengan orang dewasa lain ataudengan anak lain. Ini harus dihormati. Anak-anak harus selalu merasa bahwamereka dapat berbicara dengan orang tua mereka tentang masalah ini.
5. Petunjuk Bermanfaat Lainnya Untuk Mendampingi The UnderwearRule
Pelaporan dan pengungkapan
Anak-anak perlu diberi petunjuk tentang orang dewasa yang dapatmenjadi bagian dari jaringan keselamatan mereka. Mereka harus didorong untukmemilih orang dewasa yang bisa mereka percaya, ada dan siap untuk mendengarkandan membantu. Hanya satu anggota jaringan keselamatan harus hidup dengan anak;yang lain harus tinggal di luar lingkaran keluarga dekat. Anak-anak harus tahubagaimana untuk mencari bantuan dari jaringan kepercayaan tersebut.
Pelaku Yang Dikenal
Dalam kebanyakan kasus pelaku adalah seseorang yang dikenal anak.Hal ini sangat sulit bagi anak-anak untuk memahami bahwa seseorang yangmengenal mereka bisa menyiksa mereka. Perlu diingat proses pendekatan yangpelaku kekerasan gunakan untuk memenangkan kepercayaan dari anak-anak.Menginformasikan orang tua secara teratur tentang seseorang yang memberihadiah, meminta untuk menjaga rahasia atau mencoba untuk menghabiskan waktusendirian dengan seorang anak harus menjadi peraturan yang ditetapkan dirumah.
Pelaku Yang Tak Dikenal
Dalam beberapa kasus pelaku adalah orang asing. Ajarkan aturansederhana anak Anda tentang kontak dengan orang asing: jangan pernah masuk kemobil dengan orang asing, jangan pernah menerima hadiah atau undangan dariorang asing.
Bantuan
Anak-anak harus tahu bahwa ada pihak profesional yang dapat sangatmembantu (guru, pekerja sosial, ombudsman, dokter, psikolog sekolah, polisi)dan bahwa ada nomer telepon bantuan yang anak-anak dapat hubungi untuk memintasaran.
https://www.radarhot.com/2017/03/lindungi-anak-anda-dari-kejahatan.html
Dosa Jariyah By Bimbel Jakarta timur
Bimbel Jakarta Timur Akan menerangkan mengenai apa itu Dosa Jariyah? Sumber-sumbernya dari Hadis dan Al Qur'an dan Bagaimana menyikapinya
SUMBER DOSA JARIYAH
https://www.radarhot.com/2017/01/dosa-jariyah.html
25 Cara Belajar dengan Efisien dan Efektif

Bimbel Jakarta Timur dalam artikel ini menawarkan beberapa tip tentang belajar yang efektif. Menerapkan kiat-kiat ke dalam rutinitas belajar anda akan membantu mempelajari materi pelajaran secara efisien dan efektif. Bereksperimenlah dan temukan beberapa yang cocok untuk anda.
TIPS 25 Cara Belajar Efisien dan Efektif
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Doa menguat kan jiwa dan memberikan keberkahan pada usaha, karena itu jangan pernah dilupakan,usaha dunia tapi berpahala akhirat
2. Tentukan tujuan belajar
Belajar untuk apa, untuk mencapai apa, untuk menguasai apa atau untuk tujuan apa? menentukan tujuan belajar akan membuat belajarmu bisa lurus di jalurnya dan tidak menggak-menggok
3. Tentukan target hidup yang ingin dicapai dari hasil belajar
Misalnya nilai ulangan tinggi, nilai raport memuaskan atau lulus dengan prestasi. menentukan target hidup akan memberi motivasi agar belajar terus bersemangat. bila perlu tuliskan target hidup kalian sebagai cita-cita dan tempelkan di tempat yang bisa kalian lihat setiap hari.
4. Buatlah jadwal belajar dan taati jadwal itu
Buatlah jadwal jam berapa saja kalian harus belajar dan berapa lama kalian belajar. Belajar yang terjadwal kan menjadi pedoman harian bagi kalian untuk tetap belajar setiap hari tanpa absen, berikan sanksi diri jika kalian melanggarnya, misalnya dengan menggantinya di jam yang lain hari itu dengan durasi yang sama persis dan ditambah menghafal lima suku kata bahasa Inggris dan lain-lain. Ingat :singkat OK tapi rutin, jangan SKS an. Belajar singkat tapi rutin jauhl ebih baik dari sistem kebut semalam,
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki.Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah.Buatlah jadwal belajar yang baik.
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh.Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar.
Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Istirahatlah
Berikan rehat bagi diri kalian sendiri dari aktifitas belajar, misalnya setelah belajar selama satu jam istirahatlah selama 5 sampai 10 menit dengan kegiatan santai yang kalian sukai,sekedar minum atau jalan-jalan sebentar
6. Tuliskan dan tandai
Tuliskan hal-hal penting dari yang dipelajari dari buku sumber belajar dalam buku catatan, buatlah ringkasan atau kata-kata kunci, kalau perlu buat jembatan keledai agar mudah diingat. Tandai bagian yang penting dari buku sumber dengan tanda-tanda yang menarik dan mudah dilihat,kalau buku itu milik sendiri bisa menggunakan stabilo atau pensil warna, kalau ingin buku tetap bersih bisa menggunakan potongan kertas warna-warni yang diselipkan di halaman buku yang diinginkan
7. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan dikertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca dimana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
8. Kondisikan dan nikmati
Kondisikan ruang belajar kamu agar nyaman untuk belajar, atur sedemikian rupa sehingga meja, kursi, rak buku, dan lampu pada posisi yang pas untuk mendukung kenyamanan belajar, berikan hiasan yang membuat kamu nyaman dan senang berada disana, bermainlah dengan warna-warna yang cerah dan lembut untuk cat tembok dan furniture, kalau memungkinkan berilah tanaman hijau dalam pot yang cocok untuk indoor agar suasana segar dapat kau rasakan, setelah itu nikmati
9. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan.
Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya, contohnya makandan istirahat.
Padahal setelah seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak sering mengantuk di kelas!
10. Jauhkan semua gangguan
Kalau tidak bisa, maka kalian yang harus menjauhinya, misalnya televisi, yang terbaik terkait dengan televisi ini adalah adanya kesepakatan seluruh anggota keluarga yaitu dengan tidak menghidupkan televisi pada jam-jam belajar
11.Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian.Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti.
Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal.Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
12. Kenali tipe belajar mu
Kalau kamu suka belajar dengan simbol, gambar dan visualisasi maka belajarlah yang melibatkan hal-hal visual yang akan membuat mu tertarik, misalnya dengan memperhatikan gambar-gambar pada buku sumber kemudian menelaah penjelasannya, gunakan ilustrasi dan warna yang bervariasi dalam buku catatan mu agar selalu berminat untuk mempelarinya. Kalau kamu suka belajar dengan mendengarkan suara kamu bisa membaca sambil bersuara, atau sambil mendengarkan suara lain yang kamu sukai
13. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya.
Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui jawabannya.Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan
14. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya.
Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
15.Kerjakan PR
Kerjakan PR dengan baik,jangan selalu mencari alasan untuk tidak mengerjakannya. Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enakkan kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!
16.Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan
Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan. Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!
17. Cari Seorang Pembimbing Yang Baik
Orang tua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal tersebut kepada orangtua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.
18 Jangan Suka Mencontek Teman
Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagi pula belum tentu,teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga ulangan dapat nilai baik.
1 .Menggunakan Media dan Sumber-Sumber Yang Relevan
Jika kita hanya menggunakan 1 buku sebagai bahan patokan untuk belajar. Apapun hasil yang kita dapat belum tentu maksimal. Untuk itulah, cobalah untuk mencari-cari hal yang terkait kita pelajari dengan menggunakan Sumber dan Media yang sudah ada.
Kita bisa mencarinya dengan menggunakan Internet, Koran, Buku lain, Majalah,dan lain-lain. Tentu kita juga tidak mau ilmu yang kita dapat hanya segitu saja karena hanya mempunyai 1 buku atau sumber yang tidak lengkap. Untuk itulah,Sumber dan Media hanyalah sebagai pelengkap dalam belajar yang baik dan benar.
20.Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, "kamu harus belajar sungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap, justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh.Sistem KS (kebut semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan tekanan bukan pengetahuan
21. Biasakan Minum Air Putih Setiap Belajar
Belajar juga memerlukan energy yang cukup besar. Karena tidak hanya fisik yang dikuras tetapi pikiran juga ikut lelah. Sewaktu belajar, ptak akan terus bekerja dan membutuhkan oksigen yang cukup banyak.
Apabila saja otak kekurangan oksigen maka akan menyebakan kelapa pusing dan mata akan mudah mengantuk. Maka dari itu sediakanlah air disamping meja belajar mu.
Karena dengan meminum air putih akan membantu memulihkan pikiran yang sempat lesu dan mengembalikan konsentrasi.Namun perlu diingat terlalu banyak minum air juga akan menghilangkan konsentrasi berpikir. Jadi kamu harus proposional saat meminumnya.
Learning By Discussion
Belajar sambil diskusi merupakan metode belajar yang sangat efektif. Dengan berdiskusi maka akan memudahkan kita bertanya dengan teman-teman. Dengan begitu tidak ada orang yang bodoh apabila ia berdiskusi dengan baik.
Dengan berdiskusi juga maka pemikiran kita akan tertuang dan akan beradu argumen sebab ide yang ada didalam pikirankita akan terus tergali dengan sendirinya. Dengan berdiskusi jugaakan membuat suasana belajar menjadi aktif.
Learning By Doing
Belajar Sambil Melakukan. Metode belajar ini banyak diterapkan di sekolah yang menerapkan sistem indoor outdoor. Banyak dengan menggunakan sistem ini semakin mudah memahami pelajaran. Sebab sembari mendengarkan teori namun diiringi dengan praktik.
Otak akan mudah mencerna secara visual dan langsung terekam dengan cepat. Banyak lembaga studi menggunakan metode ini kepada para muridnya. Alhasil terbukti, dengan waktu yang begitu singkat anak didik mereka berhasil mengingat dengan cepat.
Cara melakukan metode ini cukup mudah yaitu apabila hendak belajar maka disediakan juga alat peraga untuk belajar.Misalnya saja saat belajar ilmu biologi tentang organ tubuh manusia. Maka kamu juga menyediakan gambar atau sejenisnya.
24 Learning By Keyword
Membuat Keyword. Belajar dengan kata kunci merupakan suatu hal yang sangat penting. Misalkan saja sewaktu kamu mempelajari tentang hukum gravitasi. Maka akan lebih mudah kamu mengingatnya dengan singkatan g.
Contoh lainnya yakni apabila kamu ingin mengklasifikasi kan hewan, maka kamu perlu mempelajari dulu nama-nama hewan seperti mamalia, reptile, burung, serangga dan jenis klasifikasi lainnya.
Setelah kamu memegang kata kunci tersebut baru kemudian kamu akan mulai mencoba mencari definisi dan contoh dari klasifikasi tersebut.
Cara ini akan membuat kamu dalam belajar lebih sistematis, terarah dan efisien. Namun satu yang perlu diingat, ketika mengambil waktu istirahat jangan lebih dari 15 menit karena nanti akan membuat kamu terlena dan tidak fokus untuk belajar lagi.
25 Membuat Flashcard
Flashcard adalah media yang akan membantu kamu dalam mengingat setiap poin dalam pelajaran. Kamu bisa memotong-motong kertas seukuran kertas 15×15 cm. Dan kemudian kamu tulis hal-hal yang tidak kamu ketahui.
Pada satu sisi kamu boleh menulis pertanyaan. Flash card ini nantinya kamu tempel tempat dimana kamu sering berada. Misalnya saja tempat belajar, ruang tidur, makan maupun diruang keluarga.
Dengan menggunakan flash card ini terbilang akan memudahkan kamu dalam belajar. Sehingga proses belajar kamu menjadi lebih menarik dan menyenangkan.